Kamis, 13 Juni 2013

analisis sahabat diorganisasi



Nama                                : Dewi Mauly Syahidah                 NIM           : 1111051000041
Kelas                                 : KPI 4 B                                        No absen             : 11
Mata Kuliah    : Komunikasi Antar Pribadi

Data Tentang Sahabat dalam Organisasi
1.       Data-data dan Informasi

Dalam pembahasan ini saya akan memahas tentang sahabat saya yang berada di organisasi yang saya ikuti. Sahabat saya ini bernama Ishmatun Nisa ia sekarang semester 6 jurusan yang sama dengan saya. Saya mengenal dia sejak pertama saya masuk UIN waktu itu saya sedang mengikuti OSPEK dan kebetulan dia salah satu panitianya. Hubungan kami menjadi dekat sejak saya masuk organisasi kampus yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) KPI di organisasi tersebut jabatan ia adalah sebagai sekertaris dan saya anggota kementrian.  Hubungan kami menjadi sangat dekat karena saya suka membantunya dalam pekerjaan ang ada di organisasi dan kebetulan arah rumah kami sama, jadi kami sering pulang bersama jika ada kegiatan di HMJ KPI.

2.       Kedekatan jarak dan Psikologi

Dari sisi kedekatan jarak, bisa dibilang saya cukup dekat hampir setiap hari kami selalu bertemu walaupun sedang tidak ada kegiatan di HMJ KPI, itu pun jika jam kuliah kami tidak bentrok dengan jam kuliah masing-masing. Pertemuan kami selalu diisi dengan obrolan tentang curhatan dia, organisasi, maupun candaan yang tidak membuat kami bosan.

3.       Kepedulian terhadap

Tingkat kepedulian kami sangat baik, ini bisa dilihat dari perhatian kami kepada satu sama lain. Kami saling berbagi dalam segala hal, dan saya pun lebih suka mengalah jika diaantara kami ada masalah karena menurut saya itu bukan lah menjadi masalah besar.  Bisa dibilang selama kami kenal hampir tidak pernah punya masalah karena kami orangnya sangat peduli terhadap satu sama lain apa lagi saat dalam kesusahan.

4.       Kepercayaan

Kami berdua mencoba saling percaya antara satu sama lain, ini biisa dilihat dari kepercayaannya terhadap saya saat dia bercerita tentang segala hal yang dia alami lalu kami akan menyelesaikan permasalahannya secara baik-baik dan saya pun menasehatinya secara baik-baik, begitu pun sebaliknya saya juga sama.


a.       Diandalkan

Kami berdua saling mengandalkan satu sama lain. Saya mengandalkan dia dalam hal organisasi seperti minta dibuatkan surat-surat untuk kegiatan HMJ KPI, maupun dalam hal pulang kerumah karena saya suka nebeng  kalau mau pulang. Dia juga suka mengandalkan saya dalam hal surat jika dia tidak sempat untuk mengerjakannya, dia juga suka meminta tolong saya untuk menemaninya untuk menemui Ketua Jurusan untuk sekedar minta tandatangan, dan ke Tata Usaha untuk minta Cap UIN.
b.      Membatu

Kami berdua saling membantu sama lain, tidak berbeda dengan yang diatas tadi, jika diantara sedang kesusahan kami akan selalu membantu sebisa kami utuk mengurangi beban permasalahan masing-masing secara bersama, karena permasalahan yang diselesaikan secara bersama akan lebih baik dibandingkan dengan menyelesaikan sendiri.

c.       Menyelesaikan konflik

Dalam menyelesaikan konflik antara kami berdua, kami akan berusaha menyelesaikannya dengan baik-baik supaya konflik diantara kami cepat tersekesaikan. Tapi diantara kami berdua nyaris sama sekali tidak ada konflik karena kami persahabatan kami didasari dengan kepercayaan satu sama lain. Kami juga selalu berusaha untuk saling terbuka dalam segala hal.

d.      Setia / tidak ingkar 

Dalam persabatan biasanya ada kesetian satu sama lain jika persahabatan itu bertahan lama. Ini lah yangg kami lakukan juga dalam persahabatan kami. Ketika diantara kami ada yang melanggar janji contohnya ketika kami sudah berjanji ingin bertemu atau kesuatu tempat, tiba-tiba salah satu dari kami tidak bisa memenuhi janji tersebut, kami selalu memberikan toleransi mungkin ada urusan yang lebih penting untuk didahulukan, dan kami sangat memaklumi itu, karena ada kalnya kami tidak bisa bertemu untuk satu hal yang mungkin tidak bisa ditinggalkan.     

Makalah Depenetrasi Sosial Komunikasi antar Pribadi



DEPENETRASI SOSIAL
Tugas Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi





Disusun oleh:
Dewi Muly Syahidah 111105100041






Program Penyiaran Islam 4 B
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta



DEPENETRASI SOSIAL
Depenetrasi ialah proses bergeraknya hubungan dari yang intim ke tingkat yang lebih tidak intim, atau bergerak dari hubungan yang ditandai oleh sedikitnya hubungan interaksi. Melemahnya hubungan diprediksikan dari sifat reward dan cost dalam suatu hubungan.
Teori depenetrasi
Bila suatu hubungan mulai rusak, keluasan dan kedalaman sering kali (tetapi tidak selalu) berbalik arah dengan sendirinya-suatu proses depenetrasi (baxter, 1983). Sebagai contoh mengakhiri suatu hubungan, anda mungkin menghilaangkan topik-topik tertentu dari interaksi antar pribadi anda sekaligus anda mungkin mendiskusikan topik lain secara kurang mendalam. Anda akan mengurangi tingkat pengungkapan diri dan mengurangi pengungkapan perasaan anda yang paling dalam.
Tanda-tanda depenetrasi
1.       Tidak puas terhadap cost dan reward  
   Maksud cost atau Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.
Menurut teori penetrasi sosial, sebuah hubungan akan terus berlangsung jika hubungan tersebut membawa keuntungan bagi orang-orang di dalamnya. Sebelum mempertimbangkan untuk melanjutkan hubungan, seseorang akan berpikir apa keuntungan dan kerugian yang ia daptkan jika ia melakukan itu. Jika keuntungan yang didapat lebih besar daripada kerugiannya, penetrasi sosial akan terjadi. Maksud dari reward atau ganjaran. Bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Misalnya, Anda mempunyai kawan yang pelit dan bodoh. Anda banyak membantunya, tetapi hanya sekedar supaya persahabatan dengan dia tidak putus. Bantuan Anda (biaya) ternyata lebih besar daripada nilai persahabatan (ganjaran) yang Anda terima. Anda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain.
2.      Kondisi proses manajemen konflik sedang kalah menang atau Pengendalian Konflik (pakai power cultural atau sosiologis)
Win lose solution atau kalah menang sendiri adalah Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
Jadi pada saat iu orang yang merasa dirugikan akan menarik diri dari situasi tersebut, sehingga depenetrasipun terjadi.
3.      Hubungan semakin tegang/tense
Maksud dari hubungan yang semakin tegang yakni hubungan yang satu sama lain saling merasa benar dan saling memaksakan kehendaknya. Ketika terjadi hal demikian salah satu dari orang tersebut harus melakukan depentrasi agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan. Langkah depenetrasi dilakukan agar dari masing-masing pihak tidak ada yang bersitegang di kemudian hari.
Contoh : konflik antara palestina dengan Israel yang tidak kunjung henti dan semakin tegang, pada akhirnya palestina dengan serangan yang bertubi-tubi lama kelamaan melakukan depenetrasi, langkah demikian diambil karena untuk melindungi warganya agar tidak tewas mengenaskan.
4.      Konflik belum terpecahkan, harus ada kemauan kedua pihak
konflik-konflik yang belum terselesaikan seperti emosi yang terpendam, dan semacamnya. Lapisan ini tidak terlihat oleh dunia luar, oleh siapapun, bahkan dari kekasih, orang tua, atau orang terdekat manapun. Akan tetapi lapisan ini adalah yang paling berdampak atau paling berperan dalam kehidupan seseorang. Depenetrasi timbul ketika emosi tersebut di diamkan dan tidak membiarkan orang lain melakukan penetrasi. Maka dari itu kemauan dari kedua belah pihaklah yang mendukung terjadinya penetrasi.
Contoh : jono merasa marah dengan joni karena joni merebut kekasih jono, karena pada awalnya mereka sahabat akhirnya jono menarik diri dari joni, langkah tersebut diambil jono agar tidak terjadi pertengkaran antara kedua belah pihak.
5.      Salah satu/keduanya mengatur jarak/ menarik diri
Mengatur jarak disini adalah menjaga jarak antara yang satu dengan yang lain dan tidak berbaur. Dari hal demikian lama kelamaan orang tersebut akan melakukan depenetrasi karena ketidak mampuan untuk berbaur tersebut.
Contoh : ketika ada masalah antara jono dengan joni yang sulit untuk diselesaikan, akhirnya jono menjaga jarak dengan joni, karena kekesalan yang melebihi batas.
6.      Salah satu/keduanya kurang kepedulian
Kepedulian antara orang yang satu dengan yang lain atau di dalam suatu lembaga akan terjadi depenetrasi ketika tidak adanya kepedulian antara yang satu dengan yang lain, kepedulian merupakan salah satu sikap yang sangat mendukung terjadinya penetrasi sosial, jadi ketika rasa itu tidak ada maka penetrasi pun tidak akan terjadi. Dan yang sudah menjadi bagian pun akan melakukan depenetrasi pula.
Contoh : Michele adalah kekasih dari jono, ketika terjadi perselisiahan Michele pun kurang peduli lagi terhadap jono, lama kelamaan dari rasa ketidakpedulian tersebut jono pasti menarik diri dari kondisi tersebut, hal ini di ambil agar jono tidak merasa dirugikan dari kondisi tersebut.
7.      Salah satu/keduanya kehilangan dan keterasingan
Seseorang yang merasa kehilangan entah teman, orang terdekat dan sebagainya ketika dia merasakan demikian maka lama kelamaan diapun akan menarik dirinya dari slembaga atau orang lain karena hal tersebut. Begitupula ketika terjadi keterasingan, seseorang pun akan langsung menarik diri ketika ia merasa diasingkan di dalam sebuah lingkungan atau organisasi.
8.      Salah satu/keduanya meningkatnya kesepian/hampa
Dicontohkan jono mengalami kesepian karena ditinggal orang terkasihnya, dan dia pun tidak ada tempat untuk berbagi ketika temannya pun tidak mau diajak untuk berbagi maka lama kelamaan pun dia akan menarik diri dari lingkungan sekitar, dan mungkin ia akan mencari lingkungan baru agar dapat menghilangkan kesepian dan kehampaannya.
9.      Menurunnya bentuk-bentuk keakraban
Sebagai contoh jono dan joni adalah teman yang sangat akrab, dari kecil sudah bermain bersama, ketika beranjak dewasa dia berbeda sekolah SMA, ketika jono dan joni mendapat teman yang berbeda dari sekolah masing-masing lama kelamaan satu sama lain mulai pudar keakrabannya, kondisi demikian apabila terus terjadi lama-kelamaan jono ataupun joni akan menarik diri dari kondisi dahulu,
10.  Mengupdate terus-menerus perubahan sahabat
Hal demikian itu timbul karena antar sahabat tersebut terjadi kecenderungan dan ketidakpercayaan dari antar orang tersebut. Itupun lama kelamaan terjadi depenetrasi karena ketidakpercayaan hal tersebut.
11.  Hubungan komunikasi asimetris-tidak sejajar
Asimetris sendiri adalah hubungan yang antara orang yang satu dengan yang lain ada yang merasa lebih tinggi derajatnya. Depenetrasi muncul dari hal demikian ketika :
Contoh, jono adalah anak dari seorang presiden sedangkan joni adalah anak dari seorang petani, joni dengan merendahnya merasa berbeda kasta dengan jono, hal demikian lama kelamaan akan terjadi penarikan diri dari joni karena merasa minder dengan jono.
·         Perilaku asertif merupakan terjemahan dari istilah assertiveness atau assertion, yang artinya titik tengah antara perilaku non asertif dan perilaku agresif. Orang yang memiliki tingkah laku atau perilaku asertif orang yang berpendapat dari orientasi dari dalam, yaitu : 
a. Memiliki kepercayan diri yang baik.
b. Dapat mengungkapkan pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa takut.
c. Berkomunikasi dengan orang lain secara lancar.
·         Seseorang dikatakan bersikap non asertif, jika ia gagal mengekspresikan perasaan, pikiran dan pandangan/keyakinannya; atau jika orang tersebut mengekspresikannya sedemikian rupa hingga orang lain malah memberikan respon yang tidak dikehendaki atau negatif (Pratanti, 2009).
orang yang non asertif adalah mereka yang memiliki ciri - ciri
a. terlalu mudah mengalah/ lemah,
b. mudah tersinggung, cemas,
c. kurang yakin pada diri sendiri,
d. sukar mengadakan komunikasi dengan orang lain
·         Menurut Pratanti (2007) sikap atau pun perilaku agresif cenderung akan merugikan pihak lain karena seringkali bentuknya seperti mempersalahkan, mempermalukan, menyerang (secara verbal ataupun fisik), marah-marah, menuntut, mengancam, sarkase (misalnya kritikan dan komentar yang tidak enak didengar), sindiran ataupun sengaja menyebarkan gosip.

Abstrak Sistem Komunikasi Indonesia



Nama : Dewi Mauly Syahidah                        Dosen  :Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA
NIM : 1111051000041                                   Asistn  : M. Yusfik, MA
Mata Kuliah : Sistem Komunikasi Indonesia

ABSTRAK
ARTI PENTING PERS DALAM SISTEM  KOMUNIKASI
            Pers adalah unsur pengolah data, peristiwa, ide atau gabungan ketiganya menjadi sebuah keluaran atau output ke dalam sistem komunikasi. Unsur yang paling penting dalam persadalah media massa. Berbagai keinginan, aspirasi, pendapat, sikap perasaan   pers. Setiap hari pers memberikanl aporan, ulasan mengenai kejadian, menyediakan tempat bagi masyarakat untuk mrngeluarkan pendapat.
            berdasarkan konteks diatas,makat ujuan tulisan ini adalah untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. adapun pertanyaan mayornya adalah Bagaimana arti penting pers dalam sistem komunikasi? Kemudian, minornya adalah apa peran penting pers dalam sistem komunikasi? Mengapa pers mempunyai peran penting dalam sistem komunikasi? Apa arti penting pers di Indonesia?
            Sistem pers adalah subsistem dari sistem dari sistem komunikasi. ia mempunyai karakteristik tersendiri dibandingkan dengan sistem lain, misalnya sistem informasi manajemen,sistem dalam komunikasi organisasi dan lain-lain.Pers juga memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan kegiatan jurnalistik  yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan maupun suara.
            Teori yang digunakan adalah Sistem Pers Liberitarian dalam system ini masyarakat bebas mengeluarkan pendapat dan system ini memandang manusia mempunyai hakasasi dan meyakini bahwa manusia akan bias mengembangkan pemikirannya secara kreatif dan inovatif melalui media secara baik jika diberi kebebasan.
            Hakikat dari sistem pers libertarian yaitu Pers di Indonesia member kebebasan kepada masyarakat untuk mengeluarkan inovasi atau pembaruan melalui media pers. Masyarakat bebas berpendapat dan menolak maupun menyetujui kebijakan pemerintah. Oleh sebab itu pers harus diberikan tempat sebebas-bebasnya untuk dapat memberikan kebebasan kepada masyarakaat.
            Dalam sistem komunikasi, pers berperan penting yaitu media massa menjalankan fungsi untuk mempengaruhi sikap masyarakat. Melalui media masyarakat dapat menyetujui atau menolak kebijakan pemerintah. Lewat media pula berbagai inovasi atau pembaruan bisa dilaksanakan oleh masyarakat.Arti penting pers dalam sistem komunikasi menjadi salah satu unsur dalam sistem komunikasi. Tujuan pers juga menjadi tujuan sistem komunikasi itu sendiri.(Nurudin,2004,69)
            Pers dalam sistem komunikasi mempunyai arti penting dimana sistem komunikasi menjadi salah satu unsur pers. Jika salah satu unsure pers itu tidak bekerja maka akan mempengaruhi kinerja sistem komunikasi. Tujuan dari pers juga menjadi tujuan sistem komunikasi. Jika sistem komunikasi menjadi tujuan mengurangi ketidak pastian dalam pembuatan keputusan maka melaui pers semua itu bias diatasi. Pers juga memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berpendapat dan melakukan inovasi atau pembaruan melaui media pers.
Kata Kunci : Pers, Sistem Komunikasi, Peran, Inovasi, kebebasan.