DEPENETRASI SOSIAL
Tugas Mata Kuliah Komunikasi Antar
Pribadi
Disusun oleh:
Dewi Muly Syahidah 111105100041
Program Penyiaran Islam 4 B
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
DEPENETRASI
SOSIAL
Depenetrasi
ialah proses bergeraknya hubungan dari yang intim ke tingkat yang lebih tidak
intim, atau bergerak dari hubungan yang ditandai oleh sedikitnya hubungan
interaksi. Melemahnya hubungan diprediksikan dari sifat reward dan cost
dalam suatu hubungan.
Teori
depenetrasi
Bila
suatu hubungan mulai rusak, keluasan dan kedalaman sering kali (tetapi tidak
selalu) berbalik arah dengan sendirinya-suatu proses depenetrasi (baxter,
1983). Sebagai contoh mengakhiri suatu hubungan, anda mungkin menghilaangkan topik-topik
tertentu dari interaksi antar pribadi anda sekaligus anda mungkin mendiskusikan
topik lain secara kurang mendalam. Anda akan mengurangi tingkat pengungkapan
diri dan mengurangi pengungkapan perasaan anda yang paling dalam.
Tanda-tanda
depenetrasi
1. Tidak puas terhadap cost dan reward
Maksud
cost atau Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu
hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan
keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber
kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan.
Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang
terlibat di dalamnya.
Menurut
teori penetrasi sosial, sebuah hubungan akan terus berlangsung jika hubungan
tersebut membawa keuntungan bagi orang-orang di dalamnya. Sebelum
mempertimbangkan untuk melanjutkan hubungan, seseorang akan berpikir apa
keuntungan dan kerugian yang ia daptkan jika ia melakukan itu. Jika keuntungan
yang didapat lebih besar daripada kerugiannya, penetrasi sosial akan terjadi.
Maksud dari reward atau ganjaran. Bila seorang individu merasa, dalam
suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia
akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Misalnya, Anda mempunyai
kawan yang pelit dan bodoh. Anda banyak membantunya, tetapi hanya sekedar
supaya persahabatan dengan dia tidak putus. Bantuan Anda (biaya) ternyata lebih
besar daripada nilai persahabatan (ganjaran) yang Anda terima. Anda rugi.
Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah
sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain.
2. Kondisi
proses manajemen konflik sedang kalah menang atau Pengendalian Konflik (pakai
power cultural atau sosiologis)
Win
lose solution atau kalah menang sendiri adalah Pihak yang kalah akan merasa
dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa
dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya
(kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
Jadi
pada saat iu orang yang merasa dirugikan akan menarik diri dari situasi
tersebut, sehingga depenetrasipun terjadi.
3. Hubungan
semakin tegang/tense
Maksud
dari hubungan yang semakin tegang yakni hubungan yang satu sama lain saling
merasa benar dan saling memaksakan kehendaknya. Ketika terjadi hal demikian
salah satu dari orang tersebut harus melakukan depentrasi agar tidak terjadi
konflik yang berkepanjangan. Langkah depenetrasi dilakukan agar dari
masing-masing pihak tidak ada yang bersitegang di kemudian hari.
Contoh
: konflik antara palestina dengan Israel yang tidak kunjung henti dan semakin
tegang, pada akhirnya palestina dengan serangan yang bertubi-tubi lama kelamaan
melakukan depenetrasi, langkah demikian diambil karena untuk melindungi
warganya agar tidak tewas mengenaskan.
4. Konflik
belum terpecahkan, harus ada kemauan kedua pihak
konflik-konflik
yang belum terselesaikan seperti emosi yang terpendam, dan semacamnya. Lapisan
ini tidak terlihat oleh dunia luar, oleh siapapun, bahkan dari kekasih, orang
tua, atau orang terdekat manapun. Akan tetapi lapisan ini adalah yang paling
berdampak atau paling berperan dalam kehidupan seseorang. Depenetrasi timbul
ketika emosi tersebut di diamkan dan tidak membiarkan orang lain melakukan
penetrasi. Maka dari itu kemauan dari kedua belah pihaklah yang mendukung
terjadinya penetrasi.
Contoh
: jono merasa marah dengan joni karena joni merebut kekasih jono, karena pada
awalnya mereka sahabat akhirnya jono menarik diri dari joni, langkah tersebut
diambil jono agar tidak terjadi pertengkaran antara kedua belah pihak.
5. Salah
satu/keduanya mengatur jarak/ menarik diri
Mengatur
jarak disini adalah menjaga jarak antara yang satu dengan yang lain dan tidak
berbaur. Dari hal demikian lama kelamaan orang tersebut akan melakukan
depenetrasi karena ketidak mampuan untuk berbaur tersebut.
Contoh
: ketika ada masalah antara jono dengan joni yang sulit untuk diselesaikan,
akhirnya jono menjaga jarak dengan joni, karena kekesalan yang melebihi batas.
6. Salah
satu/keduanya kurang kepedulian
Kepedulian
antara orang yang satu dengan yang lain atau di dalam suatu lembaga akan
terjadi depenetrasi ketika tidak adanya kepedulian antara yang satu dengan yang
lain, kepedulian merupakan salah satu sikap yang sangat mendukung terjadinya
penetrasi sosial, jadi ketika rasa itu tidak ada maka penetrasi pun tidak akan
terjadi. Dan yang sudah menjadi bagian pun akan melakukan depenetrasi pula.
Contoh
: Michele adalah kekasih dari jono, ketika terjadi perselisiahan Michele pun
kurang peduli lagi terhadap jono, lama kelamaan dari rasa ketidakpedulian
tersebut jono pasti menarik diri dari kondisi tersebut, hal ini di ambil agar
jono tidak merasa dirugikan dari kondisi tersebut.
7. Salah
satu/keduanya kehilangan dan keterasingan
Seseorang
yang merasa kehilangan entah teman, orang terdekat dan sebagainya ketika dia
merasakan demikian maka lama kelamaan diapun akan menarik dirinya dari slembaga
atau orang lain karena hal tersebut. Begitupula ketika terjadi keterasingan,
seseorang pun akan langsung menarik diri ketika ia merasa diasingkan di dalam
sebuah lingkungan atau organisasi.
8. Salah
satu/keduanya meningkatnya kesepian/hampa
Dicontohkan
jono mengalami kesepian karena ditinggal orang terkasihnya, dan dia pun tidak
ada tempat untuk berbagi ketika temannya pun tidak mau diajak untuk berbagi
maka lama kelamaan pun dia akan menarik diri dari lingkungan sekitar, dan
mungkin ia akan mencari lingkungan baru agar dapat menghilangkan kesepian dan
kehampaannya.
9. Menurunnya
bentuk-bentuk keakraban
Sebagai
contoh jono dan joni adalah teman yang sangat akrab, dari kecil sudah bermain
bersama, ketika beranjak dewasa dia berbeda sekolah SMA, ketika jono dan joni
mendapat teman yang berbeda dari sekolah masing-masing lama kelamaan satu sama
lain mulai pudar keakrabannya, kondisi demikian apabila terus terjadi
lama-kelamaan jono ataupun joni akan menarik diri dari kondisi dahulu,
10. Mengupdate
terus-menerus perubahan sahabat
Hal
demikian itu timbul karena antar sahabat tersebut terjadi kecenderungan dan
ketidakpercayaan dari antar orang tersebut. Itupun lama kelamaan terjadi
depenetrasi karena ketidakpercayaan hal tersebut.
11. Hubungan
komunikasi asimetris-tidak sejajar
Asimetris
sendiri adalah hubungan yang antara orang yang satu dengan yang lain ada yang
merasa lebih tinggi derajatnya. Depenetrasi muncul dari hal demikian ketika :
Contoh,
jono adalah anak dari seorang presiden sedangkan joni adalah anak dari seorang
petani, joni dengan merendahnya merasa berbeda kasta dengan jono, hal demikian
lama kelamaan akan terjadi penarikan diri dari joni karena merasa minder dengan
jono.
·
Perilaku asertif
merupakan terjemahan dari istilah assertiveness atau assertion, yang
artinya titik tengah antara perilaku non asertif dan perilaku agresif.
Orang yang memiliki tingkah laku atau perilaku asertif orang yang
berpendapat dari orientasi dari dalam, yaitu :
a.
Memiliki kepercayan diri yang baik.
b.
Dapat mengungkapkan pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa takut.
c. Berkomunikasi dengan orang lain secara lancar.
c. Berkomunikasi dengan orang lain secara lancar.
·
Seseorang
dikatakan bersikap non asertif, jika ia gagal mengekspresikan perasaan, pikiran
dan pandangan/keyakinannya; atau jika orang tersebut mengekspresikannya
sedemikian rupa hingga orang lain malah memberikan respon yang tidak
dikehendaki atau negatif (Pratanti, 2009).
orang
yang non asertif adalah mereka yang memiliki ciri - ciri
a.
terlalu mudah mengalah/ lemah,
b.
mudah tersinggung, cemas,
c.
kurang yakin pada diri sendiri,
d.
sukar mengadakan komunikasi dengan orang lain
·
Menurut Pratanti
(2007) sikap atau pun perilaku agresif cenderung akan merugikan pihak
lain karena seringkali bentuknya seperti mempersalahkan, mempermalukan,
menyerang (secara verbal ataupun fisik), marah-marah, menuntut, mengancam,
sarkase (misalnya kritikan dan komentar yang tidak enak didengar), sindiran
ataupun sengaja menyebarkan gosip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar