Kamis, 13 Juni 2013

Makalah Depenetrasi Sosial Komunikasi antar Pribadi



DEPENETRASI SOSIAL
Tugas Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi





Disusun oleh:
Dewi Muly Syahidah 111105100041






Program Penyiaran Islam 4 B
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta



DEPENETRASI SOSIAL
Depenetrasi ialah proses bergeraknya hubungan dari yang intim ke tingkat yang lebih tidak intim, atau bergerak dari hubungan yang ditandai oleh sedikitnya hubungan interaksi. Melemahnya hubungan diprediksikan dari sifat reward dan cost dalam suatu hubungan.
Teori depenetrasi
Bila suatu hubungan mulai rusak, keluasan dan kedalaman sering kali (tetapi tidak selalu) berbalik arah dengan sendirinya-suatu proses depenetrasi (baxter, 1983). Sebagai contoh mengakhiri suatu hubungan, anda mungkin menghilaangkan topik-topik tertentu dari interaksi antar pribadi anda sekaligus anda mungkin mendiskusikan topik lain secara kurang mendalam. Anda akan mengurangi tingkat pengungkapan diri dan mengurangi pengungkapan perasaan anda yang paling dalam.
Tanda-tanda depenetrasi
1.       Tidak puas terhadap cost dan reward  
   Maksud cost atau Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.
Menurut teori penetrasi sosial, sebuah hubungan akan terus berlangsung jika hubungan tersebut membawa keuntungan bagi orang-orang di dalamnya. Sebelum mempertimbangkan untuk melanjutkan hubungan, seseorang akan berpikir apa keuntungan dan kerugian yang ia daptkan jika ia melakukan itu. Jika keuntungan yang didapat lebih besar daripada kerugiannya, penetrasi sosial akan terjadi. Maksud dari reward atau ganjaran. Bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Misalnya, Anda mempunyai kawan yang pelit dan bodoh. Anda banyak membantunya, tetapi hanya sekedar supaya persahabatan dengan dia tidak putus. Bantuan Anda (biaya) ternyata lebih besar daripada nilai persahabatan (ganjaran) yang Anda terima. Anda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain.
2.      Kondisi proses manajemen konflik sedang kalah menang atau Pengendalian Konflik (pakai power cultural atau sosiologis)
Win lose solution atau kalah menang sendiri adalah Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
Jadi pada saat iu orang yang merasa dirugikan akan menarik diri dari situasi tersebut, sehingga depenetrasipun terjadi.
3.      Hubungan semakin tegang/tense
Maksud dari hubungan yang semakin tegang yakni hubungan yang satu sama lain saling merasa benar dan saling memaksakan kehendaknya. Ketika terjadi hal demikian salah satu dari orang tersebut harus melakukan depentrasi agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan. Langkah depenetrasi dilakukan agar dari masing-masing pihak tidak ada yang bersitegang di kemudian hari.
Contoh : konflik antara palestina dengan Israel yang tidak kunjung henti dan semakin tegang, pada akhirnya palestina dengan serangan yang bertubi-tubi lama kelamaan melakukan depenetrasi, langkah demikian diambil karena untuk melindungi warganya agar tidak tewas mengenaskan.
4.      Konflik belum terpecahkan, harus ada kemauan kedua pihak
konflik-konflik yang belum terselesaikan seperti emosi yang terpendam, dan semacamnya. Lapisan ini tidak terlihat oleh dunia luar, oleh siapapun, bahkan dari kekasih, orang tua, atau orang terdekat manapun. Akan tetapi lapisan ini adalah yang paling berdampak atau paling berperan dalam kehidupan seseorang. Depenetrasi timbul ketika emosi tersebut di diamkan dan tidak membiarkan orang lain melakukan penetrasi. Maka dari itu kemauan dari kedua belah pihaklah yang mendukung terjadinya penetrasi.
Contoh : jono merasa marah dengan joni karena joni merebut kekasih jono, karena pada awalnya mereka sahabat akhirnya jono menarik diri dari joni, langkah tersebut diambil jono agar tidak terjadi pertengkaran antara kedua belah pihak.
5.      Salah satu/keduanya mengatur jarak/ menarik diri
Mengatur jarak disini adalah menjaga jarak antara yang satu dengan yang lain dan tidak berbaur. Dari hal demikian lama kelamaan orang tersebut akan melakukan depenetrasi karena ketidak mampuan untuk berbaur tersebut.
Contoh : ketika ada masalah antara jono dengan joni yang sulit untuk diselesaikan, akhirnya jono menjaga jarak dengan joni, karena kekesalan yang melebihi batas.
6.      Salah satu/keduanya kurang kepedulian
Kepedulian antara orang yang satu dengan yang lain atau di dalam suatu lembaga akan terjadi depenetrasi ketika tidak adanya kepedulian antara yang satu dengan yang lain, kepedulian merupakan salah satu sikap yang sangat mendukung terjadinya penetrasi sosial, jadi ketika rasa itu tidak ada maka penetrasi pun tidak akan terjadi. Dan yang sudah menjadi bagian pun akan melakukan depenetrasi pula.
Contoh : Michele adalah kekasih dari jono, ketika terjadi perselisiahan Michele pun kurang peduli lagi terhadap jono, lama kelamaan dari rasa ketidakpedulian tersebut jono pasti menarik diri dari kondisi tersebut, hal ini di ambil agar jono tidak merasa dirugikan dari kondisi tersebut.
7.      Salah satu/keduanya kehilangan dan keterasingan
Seseorang yang merasa kehilangan entah teman, orang terdekat dan sebagainya ketika dia merasakan demikian maka lama kelamaan diapun akan menarik dirinya dari slembaga atau orang lain karena hal tersebut. Begitupula ketika terjadi keterasingan, seseorang pun akan langsung menarik diri ketika ia merasa diasingkan di dalam sebuah lingkungan atau organisasi.
8.      Salah satu/keduanya meningkatnya kesepian/hampa
Dicontohkan jono mengalami kesepian karena ditinggal orang terkasihnya, dan dia pun tidak ada tempat untuk berbagi ketika temannya pun tidak mau diajak untuk berbagi maka lama kelamaan pun dia akan menarik diri dari lingkungan sekitar, dan mungkin ia akan mencari lingkungan baru agar dapat menghilangkan kesepian dan kehampaannya.
9.      Menurunnya bentuk-bentuk keakraban
Sebagai contoh jono dan joni adalah teman yang sangat akrab, dari kecil sudah bermain bersama, ketika beranjak dewasa dia berbeda sekolah SMA, ketika jono dan joni mendapat teman yang berbeda dari sekolah masing-masing lama kelamaan satu sama lain mulai pudar keakrabannya, kondisi demikian apabila terus terjadi lama-kelamaan jono ataupun joni akan menarik diri dari kondisi dahulu,
10.  Mengupdate terus-menerus perubahan sahabat
Hal demikian itu timbul karena antar sahabat tersebut terjadi kecenderungan dan ketidakpercayaan dari antar orang tersebut. Itupun lama kelamaan terjadi depenetrasi karena ketidakpercayaan hal tersebut.
11.  Hubungan komunikasi asimetris-tidak sejajar
Asimetris sendiri adalah hubungan yang antara orang yang satu dengan yang lain ada yang merasa lebih tinggi derajatnya. Depenetrasi muncul dari hal demikian ketika :
Contoh, jono adalah anak dari seorang presiden sedangkan joni adalah anak dari seorang petani, joni dengan merendahnya merasa berbeda kasta dengan jono, hal demikian lama kelamaan akan terjadi penarikan diri dari joni karena merasa minder dengan jono.
·         Perilaku asertif merupakan terjemahan dari istilah assertiveness atau assertion, yang artinya titik tengah antara perilaku non asertif dan perilaku agresif. Orang yang memiliki tingkah laku atau perilaku asertif orang yang berpendapat dari orientasi dari dalam, yaitu : 
a. Memiliki kepercayan diri yang baik.
b. Dapat mengungkapkan pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa takut.
c. Berkomunikasi dengan orang lain secara lancar.
·         Seseorang dikatakan bersikap non asertif, jika ia gagal mengekspresikan perasaan, pikiran dan pandangan/keyakinannya; atau jika orang tersebut mengekspresikannya sedemikian rupa hingga orang lain malah memberikan respon yang tidak dikehendaki atau negatif (Pratanti, 2009).
orang yang non asertif adalah mereka yang memiliki ciri - ciri
a. terlalu mudah mengalah/ lemah,
b. mudah tersinggung, cemas,
c. kurang yakin pada diri sendiri,
d. sukar mengadakan komunikasi dengan orang lain
·         Menurut Pratanti (2007) sikap atau pun perilaku agresif cenderung akan merugikan pihak lain karena seringkali bentuknya seperti mempersalahkan, mempermalukan, menyerang (secara verbal ataupun fisik), marah-marah, menuntut, mengancam, sarkase (misalnya kritikan dan komentar yang tidak enak didengar), sindiran ataupun sengaja menyebarkan gosip.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar